Air Mata Ini Bukan Iba Namun Ungkapan Terima Kasih

Hai temans,,,,,

Alhamdulillah malam ini ada sedikit waktu luang buat ngeblog lagi neh hehehhe. Barusan ngobrol sama temen lama, kita berencana ingin membuat acara ke panti asuhan untuk menghibur anak - anak yang ada disana,,, menghibur mereka dengan daya dan upaya yang kita bisa berikan. Tidak melulu berupa materi, namun support moril dan wawasan untuk mereka :), intinya kita ingin kembali meluangkan waktu bersama mereka.

Nah aku kan tipe orang cengeng hehehhe, dikit-dikit terharu,,,,denger curhatan atau tau kondisi orang lain dalam keadaan yang tidak baik aja, suka kepikiran dan ikutan nangis hehehhehehe. Ga usah yang begitu, dipuji orang dengan tulus aja, aku bener2 berasa terharu hehehhe. Nah temen aku bilang gini "iya put, jadi suka iba - iba gitu ya?" ehm,,,,,iba sich,,,cuma ternyata air mata aku yang keluar selama ini bukan air mata iba, namun air mata ungkapan terima kasih.

Berkunjung kesana dan bercengkrama bersama mereka itu memberikan banyak sekali pelajaran dan sering pula menyentil diri aku sendiri ^_^. Melihat mereka membuat aku berpikir apakah selama ini aku sudah cukup bersyukur? apakah selama ini aku sudah cukup berbuat baik kepada orang lain? apakah selama ini aku sudah cukup ikhlas dan berbagi kepada orang lain? apakah selama ini aku sudah menjadi manusia yang kuat dan tidak melulu mengeluh? apakah aku selama ini sudah cukup sabar? apakah aku selama ini sudah cukup menghargai orang lain? hikz...hikz... T_T

Kehilangan itu memang sangat tidak enak,,,,kita selama ini baru kehilangan barang aja udah bete,,,kehilangan pacar aja udah heboh kayak dunia mau kiamat,,,,,mereka itu kehilangan keluarga,,,,baik meninggal maupun (maaf) dibuang......Gilaaa hebat banget mereka yang bisa menerima kenyataan hidup itu. Disanapun aku bisa belajar banyak sekali karakteristik manusia dari tinggah pola mereka.

Adik -adikku, terima kasih banyak ya *Hugs......percayalah,,,,setiap tetes air mata yang jatuh, setiap hembusan nafas dari senyumku adalah doa untuk kebaikan kalian semua. Terima kasih banyak ya telah menjadi "tangan" Tuhan untuk menepukku saat aku salah dan merangkulku saat aku khilaf.

Jadi inget ucapan Mahatma Gandhi :  “Live as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever.”


Peluk Hangat,

Puput ^_^